Bila mengurai beberapa ayat Al-Qur’an tentang sifat-sifat para sahabat ra, maka dalam diri para Salafus Shalih memiliki sifat-sifat mulia berikut ini:
- Berakidah lurus, beribadah kepada Allah, dengan tidak menjadikan bagi-Nya sekutu dalam bentuk apapun.
- Mengimami Rasulullah Saw, membenarkan ajarannya, memuliakan Syari’atnya, membela kemuliannya, serta berjalan di atas cahaya petunjuknya.
- Sebagai konsekuensi tauhid ialah munculnya Al Wala’ Wal Bara’, yaitu menetapkan Wala’ (Kesetiaan) kepada orang-orang yang beriman, dan menetapkan Bara’ (anti kesetiaan) kepada orang-orang kafir.
- Mengerjakan shalat (berjamaah bagi laki-laki dewasa), menunaikan zakat, menginfakkan sebagian rezeki disaat lapang maupun sempit.
- Sikap itsar, yang mendahulukan saudara mukmin, meskipun diri sendiri kukurangan dan membutuhkan.
- Hidupnya bermanfaat bagi orang lain, ibarat pohon korma yang sellau mengeluarkan buah di setiap musim.
- Senantiasa menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah dari perbuatan buruk (menunaikan amar makruf nahi munkar).
- Berakhlak mulia, menjauhi kesia-siaan, memelihara kehormatan diri, menunai amanah dan jani-janji. Menahan amarah, memaafkan manusia, serta tidak melayanu perkataan orang-orang jahil.
- Senantiasa berdzikir mengingat Allah di pagi dan petang, tidak lalain dari dzikir karena kesibukan perdagangan, jual beli, pekerjaan dll.
- Menunaikan hak-hak persausaraan (ukhuwah), tidak menghina, tidak mencela, tidak memanggil dengan gelaran buruk, menghindari prasangka buruk, tajassus (mencari-cari kesalahan), dan ghibah (bergunjing).
- Hatinya lembut untuk senantiasa bertaubat, memohon ampun atas dosa-dosa, dan lekas berhenti dari perbuatan keji.
- Berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa, serta tidak melemah atau lesu menghadapi segala resiko jihad di jalan Allah.